Posts

Showing posts from June, 2017

Tentang Manusia dan Kemanusiaan Bagian 1

“Mbak, jangan kaya orang bego ya kalau di Jakarta. Pokoknya hati-hati. Jangan percaya siapapun. Selalu waspada,” Hampir semua sopir gojek yang mengantar saya ke stasiun atau bandara mengatakan hal demikian sewaktu tahu saya mau ke Jakarta. Lugas sekali ngomongnya. Bahkan terkesan agak terburu-buru. Seolah-olah saya harus segera tahu dan membuat banyak siasat yang jitu untuk mengatasi semua ketakutan-ketakutan dan ancaman-ancaman mengerikan setiba di Jakarta. Kadang-kadang, saya jadi berpikir, apa yang perlu ditakuti dari Jakarta? Mengapa setiap kali kaki saya melangkah menuju ke sana, orang-orang selalu menasihati dengan nada setengah takut dan was-was. Kalau harus memilih, saya jauh lebih takut dengan selokannya yang berwarna hijau, sampah-sampah yang berserakan, air yang katanya bersih tapi cuman oplosan kaporit, kemacetan, dan kegaduhan-kegaduhan lain yang awet dalam hiruk-pikuk. Tetapi, dibandingkan ketakutan setengah mati akibat air kotor dan sanitasi yang mengerikan,

Pertanyaan tentang Menikah

“Kalau panjenengan mau menikah kapan? Masih lama atau sebentar lagi?” “Sinten?” gagapku bertanya. “Nggih panjenengan,” “Oh, masih lama, hehehe,” jawabku sambil tertawa. Meski kedengaran berbeda. Tidak loss, tidak jujur, dan seperti dipaksakan. *** Sejujurnya, saya selalu merasa geli ketika ditanyai perihal menikah. Rasa-rasanya saya belum cocok mendapatkan pertanyaan seperti itu. Rasa-rasanya saya belum pantas. Meskipun, secara usia, saya sudah legal untuk melangsungkan pernikahan. Teman-teman seusia saya, bahkan yang lebih muda saja sudah mendului menikah. Beberapa yang lain sudah punya momongan. Sayangnya, buat saya pernikahan itu perjalanan yang panjang. Bagi saya, menikah adalah sebuah keputusan terbesar untuk menjadi dewasa. Kalau tak salah ingat, dosen saya yang pernah bilang bahwa menikah adalah perkara menjadi dewasa. Orang-orang yang memutuskan menikah adalah mereka yang (berani) memutus masa “kanak-kanaknya”, memasuki satu fase yang dewasa, mendewasakan, me