Posts

Showing posts from August, 2013

I Don't Understand, But, I Believe

Image
“Aku tidak mengerti…” “Kau tidak perlu mengerti. Kau hanya perlu percaya,” “Aku… Percaya,”   Dan ketika mengatakan ini, semuanya berubah menjadi jauh lebih nyata. (Sebuah kutipan film animasi Tinkerbell ) *** Sebenarnya pencitraan kita terhadap Tuhan, mungkin sesederhana ini, mirip dengan kutipan cerita-cerita dongeng. Sungguh, hanya fiktif belaka. Tidak ada yang bisa kita mengerti, tidak yang bisa kita pahami secara ilmiah mengapa hal-hal tidak masuk akal bisa terjadi. Mengapa di cerita dongeng ada peri, ada kurcaci dan ada makhluk-makhluk lain selain manusia yang tidak akan bisa diteliti secara ilmiah. Tidak akan pernah bisa masuk di akal. Tapi, di cerita dongeng itu, mereka ada. Namun terkadang, bersembunyi. Tidak menampakkan diri di hadapan manusia. Mengapa bisa? Dan, bagaimana bisa? Namun begitulah, di dunia dongeng, semuanya terjad begitu saja. Ucapkan satu mantra, dan terjadilah yang mereka suka. Dan mungkin, seperti itulah seharusnya p

Build a Foundation Of Real Freedom

Image
Sebuah kado kecil untuk Indonesia yang berulang tahun : secara fisik kita telah merdeka, tapi secara batin, belum. Let us build what has not been built. Gambar ini emang sederhana banget, cenderung jelek malah. Hahaha. Tapi seenggaknya, semoga kalian semua ngerti apa yang saya maksud dari gambar yang saya buat. Gambar yang mungkin, anak SD lebih jago buat gambarnya. Oh, ya, gambar ini pernah di muat di majalah kawanku. Saya gambar satu tahun lalu, tanggal 8 Agustus 2012, dan dimuat tanggal 4 September 2012. Kalo nggak salah sih, hehehe. Udah lupa juga. Di sini linknya, http://www.kawankumagz.com/read2/build-a-foundation-of-real-freedom Dan gambar inilah, angan-angan seorang Mountain Pirates. Sekali lagi, selamat menikmati malam minggu sambil hormat bendera ya teman! :D

Sebelum Menuju Angka 17

Image
“Jangan jajah diri sendiri!”                 Indonesiaaa Merdekaaa! Sebelumnya, Mountain Pirates mau mengucapkan; Dirgahayu Indonesiaaku. Semoga semakin jaya. Semoga pejabat pemerintah semakin merhatiin perut rakyat yang pada buncit karena busung lapar, dan bukannya merhatiin perutnya yang buncit karena kekenyangan, sampai-sampai kancing bajunya yang mahal itu mau lepas (?). Semoga masyarakatnya mau berubah menjadi masyarakat inisiatif yang cerdas dan jauh dari kata pemalas. Merdeka dari jeratan K-Pop dan Hollywood. Merdeka dari intimidasi terhadap budaya sendiri. Merdeka dari kebodohan! Merdeka dari kemiskinan! Merdeka dari kesusahan! Merdeka dari mafia! Merdeka dari narkoba! Merdeka dari tawuran! Merdeka dari perang agama! Dan merdeka dari koruptor! Aamiiin                 Sekali lagi, mari kita ucapkaaan. MERDEKAAAAAAAAAAAA!!!! *I’m Just ON FIRE right now!*                 Nah, ini malam minggu kan? Bagus! Saatnya untuk turn on di sini dan mantengin postingan-post

Yang Lebih Mulia dari Kebenaran

Kearifan dan kebijaksanaan Abu Sofyan sudah sangat dikenal sebelum masuk Islam. Jalan pikirannya jernih, dan ckup berwibawa di tengah kaumnya. Bahkan, dalam penaklukan kota Makkah, Rasulullah memberi jaminan keamanan kepada mereka yang berindung di rumah Abu Sofyan. Pada saat terjadi pertumpahan darah di antara Bani Hayyin dari Suku Qurausy. Abu Sofyan datang menemui mereka yang tengah bertikai itu. Melihat kedatangan Abu Sofyan, kedua belah pihak serentak menghentikan perselisihannya dan mengangkat kepada tanda hormat. “Saudara-saudaraku segenap kaum Quraisy, aku berharap kalian segera menghentikan pertumpahan darah yang tak ada artinya ini. Aku tak berpihak kepada siapa pun di antara kalian, yang kuminta bersikaplah saling mengalah dan menghormati satu sama lain. Dan apakah kalian semua ini berpijak pada kebenaran?” kata Abu Sofyan. “Adakah sesuatu yang lebih mulia dari kebenaran?” tanya salah atu di antara mereka. “Ada!” jawab Abu Sofyan. “Apa itu?” “Ampunan!”